Jika sudah selesai Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar mendatang,
Din Syamsuddin tidak lagi berminat menjadi pengurus di Pimpinan Pusat.
Dia malah berniat jadi pimpinan ranting.
"Dalam AD/ART organisasi
Muhammadiyah, jabatan ketua umum hanya boleh dua kali. Tapi untuk
jabatan pimpinan lainnya masih boleh. Karena di organisasi masih ada
jabatan 13 ketua lainnya di pimpinan pusat. Tidak masalah, kalau saya
jadi pengurus lagi di pusat. Tapi saya tidak mau lagi," kata Ketum
Muhammadiyah, Din Syamsuddin di SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru, Senin
(18/5/2015).
Menurut Din, Muktamar Muhammadiyah ke-47 akan
dilaksanakan di Makassar pada 2 Agustus mendatang. Dia menginginkan
dalam struktur jabatan 13 ketua, nantinya bisa diisi kaum muda. "Kan ada
13 ketua dijajaran pengurus pusat, nah saya maunya ya diisilah para
kaum muda. Misalkan, 6 orang muda yang baru, 6 orang-orang lama, satunya
diisi utusan Aisyiyah," kata Din.
Din menyinggung sedikit, dari 6
orang yang dianggap dari kelompok muda. Di antaranya yang disebut Din,
adalah, Busyro Muqoddas, Dr Chairil Anwar, Amin Abdullah dan Bahtiar
Effendy. "Saya rasa mereka itu bisa menjadi unsur pimpinan. Siapapun
yang menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah besok, dia harus mengorbankan
waktu untuk berorganisasi," kata Din. Sedangkan dirinya, lanjut Din,
tidak akan ikut lagi dalam kepengurusan di pimpinan pusat. Dia berharap,
pimpinan ke depan bisa menjalankan amanah.
"Ketepatan di sekitar
perumahan saya belum ada pimpinan ranting Muhammadiyah. Karena belum
ada, jadi saya mau membuatnya sekaligus jadi pimpinan ranting saja. Jadi
kalau ada undangan yang ditujukan pada saya, tak lagi atas pimpinan
pusat, tapi pimpinan ranting," kata Din yang disambut tawa para perserta
kader Muhammadiyah.